Jaringan

Minggu, 11 November 2012

NTB dan pembangunannya

Masyarakat NTB umumnya adalah petani. Namun, disayangkan luas areal garapan semakin tahun semakin berkurang karena pertambahan jumlah penduduk, kurangnya tambahan areal pertanian dan banyak lahan pertanian yang subur dijadikan pembangunan pusat2 pemerintahan maupun pemukiman. Celakanya, sistem irigasi pertanian juga sangat buruk sehingga banyak sekali areal persawahan yang tidak terairi irigasi sehingga hanya  bisa panen -padi contohnya- sekali dalam setahun. Ditambah dengan semakin banyak perorangan maupun perusahaan yang menguasai lahan pertanian strategis masyarakat sehingga banyak masyarakat hanya sebagai penggarap saja.

Untuk meningkatkan taraf hidupnya banyak masyarakat pedesaan yang kemudian memilih menjadi TKI -terutama ke Malaysia- maupun yang menjadi TKW ke jazirah arab, Singapura, Malaysia hingga ke Hongkong. Keadaan ini sudah berlangsung puluhan tahun dan tidak ada tanda2 surut karena sangat sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang memadai di kampung halamannya. Tingkat pendidikan yang masih sangat rendah dan tidak adanya ketrampilan kerja adalah 2 alasan utama banyaknya dari mereka hanya terserap sebagai buruh kasar di perkebunan sawit di semenanjung Malaysia maupun di Sumatra. Cerita ini mungkin akan berulang berpuluh tahun lagi karena belum banyaknya sektor tenaga kerja yang menyerap mereka. Perbaikan tingkat pendidikan dan ketrampilan merupakan keharusan karena beberapa peluang kerja mensyaratkan  hal tersebut seperti bidang pariwisata, agro industri, pertambangan dan industri perikanan dan kelautan.
Ada beberapa komoditas yang menonjol yang diharapkan bisa memadai mendongkrak ekonomi masyarakat tapi sekaligus menjadi bumerang dalam jangka panjang. Tembakau misalnya. Industri rokok nasional sebagian besar ditopang oleh bagusnya panen tembakau virginia di daerah Lombok Timur. Tapi pengembangan tembakau sangat tidak ramah lingkungan, dan dalam jangka panjang pada akhirnya akan banyak merugikan masyarakatnya sendiri karena pengaruh terhadap kebiasaan merokok. Tidak bisa dipungkiri bahwa merokok merupakan hal yang biasa  dilakukan di daerah produksi tembakau dan dillakukan dari sejak sangat dini. 

Langkah pemerintah provinsi untuk mengembangkan sapi sebagai komoditas andalan dan budidaya rumput laut dan pelipatgandaan produksi jagung patut diapresiasi. Namun untuk mencapai angka 1 juta sapi yang dicanangkan masih sangat jauh karena baru tercapai setengahnya yaitu 616.649 ekor pada tahun 2010. Produksi jagung yang meningkat tidak diikuti dengan upaya pengembangan sektor hilir yang mempunyai nilai lebih dibanding hanya dijual dalam bentuk biji. Setahu saya hanya 1 produsen yang serius menggeluti hilirisasi produk unggulan seperti rumput laut dan jagung dengan membuatnya menjadi manisan atau dodol. Memang, efek lainnya juga terasa pada pengembangan sektor perikanan dan peternakan yang memerlukan lebih banyak pakan.
Pendidikan adalah hal yang tidak terlalu menggembirakan di provinsi NTB, terutama di pulau lombok. Angka lama sekolah baru 6.70 tahun, dan peningkatannya hanya  sebesar 0.07  pertahunnya. Artinya akan butuh puluhan tahun untuk mencapai rata2 sekolah 9 tahun, seperti yang dicita2kan bahwa setiap orang minimal 9 tahun di bangku sekolah. 
Angka kemiskinan juga masih tinggi yaitu 18.63 persen per maret 2012, meskipun telah turun sekitar 5% sejak tahun 2008. Penurunan ini bisa saja bersipat sementara karena dalam beberapa tahun ini memang sedang tingginya arus pembangunan infrastruktur sehingga penyediaan lahan pekerjaan bersifat sementara saja. Perlu ada peralihan yang besar dari sektor pertanian dan buruh menjadi sektor ekonomi kreatif dan jasa yang akan menyokong pertumbuhan di sektor pariwisata.

Sabtu, 10 November 2012

Peta NTB dan situasinya.

Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah atu provinsi di gugusan pulau-pulau di nusa tenggara. Terdiri dari 2 buah pulau besar yaitu pulau Lombok dan Pulau Sumbawa serta puluhan pulau2 kecil di sekitarnya.
Ada 10 buah kabupaten/kota di provinsi NTB, 2 diantaranya adalah Kotamadya (Mataram dan Bima) dan 8 kabupaten yaitu Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu dan Kabupaten Bima. Secara umum terdiri atas 3 etnis besar yaitu sasak di pulau Lombok, etnis sumbawa dan bima/dompu di pulau Sumbawa. Ada juga etnis-etnis minoritas yang merupakan pendatang seperti jawa, bugis/makassar, china, arab, timor dan sebagian kecil etnis arab.
Seperti daerah lainnya di Indonesia, Provinsi NTB adalah daerah pertanian yang subur di bagian barat kedua pulau tersebut seperti lombok bagian barat dan utara, dan di pulau sumbawa bagian barat. Sebagian besarnya merupakan daerah berbukit-bukit yang kering, tadah hujan dan tandus, seingga tidak heran di sini banyak terdapat tanaman musiman dari lahan kering seperti tembakau dan srikaya di pulau lombok dan bawang dan jagung dari daerah pulau sumbawa.
Yang paling terkenal dari daerah ini terutama adalah pariwisatanya karena kemolekan lekuk-lekuk pantai pasir putih dan ombaknya. Kawasan wisata senggigi di lombok barat, gili trawangan di lombok utara, pantai kuta di lombok tengah, pulau moyo dan pantai lakey di pulau sumbawa suda lama dikenal oleh turis mencanegara dan menerima kunjungan yang cukup banyak. Bahkan tahun 2012 ini ditargetkan dikunjungi turis hingga 1 juta orang.